Love

Tuesday, November 20, 2007

Acara halal bi halal An-Nahl di Mesjid Al-Azhar..

Setelah sekian lama ga pernah nongol di acara Yisc karena satu dan lain hal, baru Ahad kemaren kita sempat untuk acara halal bi halal An-Nahl di “Taman Firdaus” Mesjid Al- Azhar, Kebayoran Baru. Kita semua bawa makanan masing-masing, trus mulai deh acaranya.. gelar tiker n gelar makanan he he he..
Topik bahasan kali ini, yaitu rencana untuk tahun depan.. mau ngapainkah kita? Usul punya usul, ya terbentuklah list jarkom.. untuk pemberitahuan lewat sms jika ada acara kumpul silaturahmi.
Juga tak lupa acara bagi-bagi CD foto-foto acara An-Nahl n bagi-bagi makanan juga doong..
Sebenarnya saat acara tersebut kita ga sempet foto-foto.. lupa kalo ternyata kita sudah menyiapkan kamera untuk foto-foto..

Jadilah setelah acara selesai, kami rencana mau makan bakso Pati Unus, trus ga mau ketinggalan momen saat itu dong..
Ya sudahlah… kita foto-foto di tempat makan bakso saja.. he he..

Koq malah lebih seru sih… habis yang ikut makan adalah kawanan yang biasa kumpul, dulu sempet punya istilah… “gerombolan si berat”, tapi sebenarnya orang-orangnya ngga berat-berat lho.. lucu ya, nama n body ga sesuai euy…
So, dinikmati saja lah… yang penting mah Happy nihh. Siip lah pokoknya mah..

Hidup gerombolah si berat..!
Hidup cewek-cewek maniez dalam Yisc..!





Maem bersama nihh..





Action lagi doong..

Mezeng dulu ahh..

Lagi dong action..

Lagi-lagi begaya..

Ely
20 Nov ‘07

Berenang ke Water Boom Cikarang, horee..

: Rekreasi Saffa

Udah lama Saffa ga diajak berenang lagi, sejak dari usia 8 bulan saat perkenalan berenang pertama kalinya untuk Saffa. Baru sekarang lagi sempat terlaksana, tepatnya hari Sabtu (17 Nov ’07) kemaren. Wah ternyata seru sekali lho, berenang disana..
Disamping banyak pilihan kolam, trus juga kalo hari Sabtu suasananya ga terlalu ramai dengan orang-orang, apalagi kalo datangnya agak lebih pagi. Wah bisa leluasa deh.. renang sana-sini.. he he..
Mulai terlihat agak ramai setelah siang hari, biasanya yang datang juga banyak yang dari luar kota juga.

Wah Saffa Heppy banget, walaupun pada awalnya sempet agak takut-takut… tapi Mama ga nyerah buat ngerayu Saffa supaya berani.
Eh, akhirnya kita menikmati juga dan bisa keliling kolam arus pakai ban, kena pancuran air dari kanan-kiri.. Wuihh.. seru.
Sampai-sampai Eyang n Bunda ikutan main seluncuran juga lho pakai ban yang untuk 2 orang… Siip lah..

Ini lho foto-fotonya… Kapan-kapan berenang lagi yuuks..

Saffa n Mama action..

Bunda n Om Seno action..

Rame-rame yuuks..

Asyiik gendong..

Auww.. Saffa..


Hii.. dingiiin...

Ely
19 Nov 2007

Thursday, November 15, 2007

All About Saffa..

: Catatan untuk Saffa

Sudah lama ga nulis blog lagi, baru disempetin sekarang ini.
Sebelum lupa mau nulis tentang catatan penting untuk puteri cantikku Saffa, lebih baik dimulai saja dehh..


Entah kebetulan, keberkahan, atau apapun itu… selama yang aku rasakan dan amati sampai hari ini berhubungan dengan sikap dan perilaku Saffa, aku patut bersyukur karena Alhamdulillah Saffa adalah tipe anak yang bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar, cepat tanggap dan cerdas menurut pertimbanganku (ya iyalah.. kan yang cerita mamanya he he..). Karena jujur.. seringkali aku dibuat terheran-heran dan surpraise oleh tingkah lakunya yang di luar dugaan.

Pertama:
Kebahagiaan kedua tercurah setelah kebahagiaan pertama yaitu menikah! Setelah sebulan menikah, aku telat datang bulan. Periksa ke dokterpun karena ketidak sengajaan, karena sedang mengalami flu dan batuk. Tapi aku sudah feeling dan aku bilang saat itu ke dokter umum, bahwa aku sudah telat 5 hari. Jadilah di tes urin untuk memastikan bahwa aku hamil atau tidak, setelah sekitar 5 menit… Aku dinyatakan hamil. Alhamdulillah! Keesokan harinya baru periksa ke dokter kandungan.

Kedua:
Dari awal kehamilan sampai 9 bulan, tak pernah aku merasakan morning sick, mual-mual bahkan sampai muntah dan ngidam apapun juga… Disaat orang lain yang ketika hamil harus merasakan penderitaan dari mual, ngidam, dll. Dan untuk ini aku harus banyak-banyak bersyukur karena tidak merasakan penderitaan seperti itu dan termasuk salah satu yang beruntung karena bisa menikmati saat-saat kehamilan.

Ketiga:
Saat kehamilan bulan ke 3, aku mengalami flek beberapa kali. Ketika periksa ke dokter, diberi obat penguat selama seminggu dan selama itu pula aku harus bed rest total, tidak boleh banyak bergerak untuk menjaga kandunganku. Aku sempat sedih sekali, terbayang hal yang menakutkan akan terjadi. Tapi aku berusaha pasrah dan terus berdoa.. semoga Allah akan menjaga kandunganku ini. Alhamdulillah.. kehamilanku berjalan lancar sampai 9 bulan.

Keempat:
Saat proses melahirkan… sampai detik ini aku benar-benar takjub jika terbayang lagi kekuatan fisik sang bayi di dalam rahim. Ketika aku sudah tidak sanggup lagi mengejan, dan saat itu detak jantung sang bayi sudah mulai melemah, karena mungkin terlalu lama keluar-masuk dalam rahim saat napasku sudah benar-benar tidak kuat untuk mendorong sang bayi keluar. Pada akhirnya proses vaccum pun dijalankan setelah dua kali lepas alatnya. Dan lahirlah sang bayi yang kuat bertahan selama kurang lebih 30 menit dengan detak jantung yang semakin melemah. Sang bayi cantik tersebut bernama: Saffa Indah Ramadhani.

Kelima:
Tujuh hari pertama kehidupan Saffa. Ketika periksa ke dsa untuk check up kesehatan, ternyata Alhamdulillah Saffa sehat wal ‘afiat dan bisa langsung diimunisasi Polio dan hep. B segera untuk pencegahan penyakit. Padahal aku khawatir proses vaccum berpengaruh pada bagian kepalanya. Ternyata tidak dan Saffa baik-baik saja.

Keenam:
Setiap imunisasi dilakukan, Alhamdulillah Saffa tidak rewel ataupun sampai panas badannya. Malah Saffa terlihat sabar ketika diperiksa, berusaha tersenyum dan hanya nangis ketika jarum mulai menyuntik. (Kayak digigit semut ya…)

Ketujuh:
Mulai mandiri pada usia 5 bulan, sudah bisa pegang botol sendiri saat mimi susu formula sebagai tambahan ASI (karena satu dan lain hal, aku tidak sukses memberi ASI eksklusif hiks..hiks). Tapi Insya Allah masih bisa kasih ASI dan mudah-mudahan sampai 2 tahun menyusui J
(Oya, Saffa tidak ada istilah bingung putting alias apa aja mau.. putting hayo.. botolpun hayo aja bleh he he.. Jadi mama ga perlu repot harus nyendokin kalo Saffa mau mimi susu formula).

Kedelapan:
Bahasa Saffa semakin membaik. Sudah fasih menyebut kata ‘Mama’ dan ‘Papa’ ketika usia 6 bulan, bisa bilang “dattoh” untuk kata jatuh dan menunjuk barang yang jatuh tersebut pada usia 8 bulan. Selalu meniru setiap pembicaraan orang dewasa saat usia 10 bulan sampai sekarang. Dan saat usia setahun ini, Saffa sudah bisa diajak berkomunikasi dengan baik. Sudah mengerti setiap perkataan dan perintah.

Kesembilan:
Ketika Saffa sakit, hu hu hu.. selalu membuat aku sedih, khawatir dan panik. Tapi Alhamdulillah Saffa seperti selalu menunjukkan kesabarannya. Apalagi waktu bulan kemarin, Saffa mengalami batuk disertai muntah-muntah. Nyaris tidak ada sesuap makanan pun yang bisa masuk. Selalu sehabis makan lalu muntah. Bahkan minum susupun selalu muntah. Aku sedih sekali melihatnya. Berat badan Saffa semakin turun, aku khawatir dengan fisiknya. Entah kenapa aku sedikit kecewa dengan penanganan dokter saat itu. Sulit untuk diajak komunikasi, apalagi dengan seenak hati memberi resep bermacam-macam obat yang belum tentu sesuai dengan penyakitnya. Wong periksanya aja ga lebih dari 5 menit, hanya disuruh buka mulut aja.. bagaimana bisa ketahuan diagnosa penyakitnya!
Hah.. sudahlah, yang terpenting sekarang Saffa sudah sembuh dan bukan karena obat dari dokter tersebut. Ternyata Saffa hanya terkena virus, dan akan hilang dengan sendirinya tanpa obat sekalipun.

Kesepuluh:
Sama seperti anak-anak pada umumnya, sekarang Saffa sudah sedikit-sedikit belajar berjalan. Baru satu atau dua langkah, kemudian buru-buru turun untuk merangkak. Ayo dong.. Saffa, kamu bisa! Cepet bisa jalan ya, nak.. biar kita bisa jalan-jalan dan Saffa ga perlu digendong terus.



Selamat menikmati perjuangan untuk belajar tertatih-tatih, anakku
Walaupun terjatuh dan terluka, tidak akan membuatmu sengsara
Itu hanya proses yang harus kau tempuh
Agar kelak kau merasakan, betapa pentingnya melewati sebuah perjuangan


Ely
05 Nov ‘07

Friday, October 26, 2007

Satu Tahun Usiamu, Sayaang..

Tak terasa waktu tlah bergulir begitu cepat, ternyata pada tanggal 21 October 2007 genaplah satu tahun usia Saffa. Aku sengaja tidak merayakan pesta pada ulang tahun Saffa yang pertama ini, karena Saffa belum begitu mengerti istilah ulang tahun, ulang bulan atau apapun namanya itu.
Kami hanya mengadakan acara keluarga kecil-kecilan, dengan membuat nasi kuning plus lauk-pauknya dan beli black forest cake.
Kami tidak sempat membuat cake sendiri, karena rencana untuk acara ultahnya masih simpang siur. Tadinya kami berencana untuk makan diluar saja karena lebih praktis, disamping juga masih banyak saudara yang menginap karena masih libur lebaran. Tapi ternyata sebelum hari H yang jatuh pada hari Ahad. Tante-tanteku berencana untuk pulang pada hari Sabtu paginya dan ada yang pulang pada Sabtu sorenya. Jadilah kami tinggal sekeluarga saja dan rencana awal menjadi berubah. Lebih baik bikin acara dirumah saja, sekalian kirim-kirim nasi kuning dan kuenya.
Tapi tetap tidak mengurangi kebahagiaan Saffa pada hari ultahnya ini.


Selamat Ulang Tahun yang pertama ya, Sayang..
Semoga menjadi anak yang Solehah, selalu sehat jasmani dan rohani, cerdas, bertakwa, murah rezeki dan berbakti pada orangtuamu. Amiin..

Peluk Cium untuk Saffa dari Mama, Papa, Eyang, Bunda, Om Seno, Kak Pandu, Kak Shela, Ma’ Neng, dan Pak Podo.

Semoga perjalanan hidupmu selalu bermakna
Penuh kebahagiaan dan keceriaan
Selalu lah menjadi permata hati Mama dan Papa
Yang kan slalu bersinar laksana bintang



Ely K.
21 Oktober 2007

Thursday, October 11, 2007

Maafkan Mama ya, Pa..

Sudah satu tahun lebih sembilan bulan kami berumah tangga, tapi sungguh tidak pernah ada hal yang membuat kami bersitegang ataupun emosi karena perbedaan pendapat atau selisih paham. Paling hanya kesal sebentar dan pada akhirnya kembali baik-baik saja.
Dan semalam pun terulang kejadian yang sama! Tapi kali ini aku sadar, perselisihan kecil yang seharusnya tidak perlu terjadi jangan sampai berulang kembali.
Memang sulit untuk menyatukan dua pikiran dari masing-masing individu yang berbeda. Tapi lain halnya jika dilandasi atas dasar saling menghormati dan saling kompromi dalam hal apapun. Ini yang sedang kami jalani dan perbaiki.

Maka catatan penting ini harus aku ingat, jika terjadi lagi dikemudian hari.
# Jika satu pihak sedang kesal, maka pihak yang lain harus lebih sabar untuk diam sesaat dan mendengarkan.
# Jika merasa salah, cobalah ambil inisiatif untuk meminta maaf duluan.
# Coba ber-empati terhadap pasangan bila kita sendiri berada di posisinya.
# Jangan biarkan marah atau emosi berlarut-larut bahkan berkepanjangan.
# Jangan mengalihkan persoalan! Jika memang ada masalah maka fokuskan pada masalah tersebut.
# Coba bicarakan baik-baik jika ada hal yang mengganjal dihati, kemukakan masalah kita secara terbuka dan terus terang.
# Jangan menganggap remeh setiap masalah yang terjadi, apalagi jika akibat dari perbuatan kita sendiri.
# Bersikap tenang dan jernihkan pikiran bila emosi mulai timbul.

Ya.. memang ini sekilas merupakan teori untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, namun ini adalah proses perenungan yang aku jalani setiap kali ada perselisihan. Ini pun kulakukan untuk lebih memahami karakter pribadi masing-masing dalam bersikap dan Insya Allah berjalan lancar.

Masih banyak pelajaran dalam kehidupan yang harus aku maknai lebih dalam lagi, Ya Allah…
Pun masih banyak kekurangan diri yang harus diperbaiki lagi.
Sungguh… aku ingin menjadi istri yang solehah dihadapan suamiku.
Dan menjadi ibu yang diteladani anak-anakku kelak.

Terimakasih cinta, telah mengajariku begitu banyak makna dalam hidup.
Dengan kesabaranmu, dengan penuh kelembutan dan dengan kebijaksanaanmu dalam bersikap.

Maafkan Mama ya, Pa…
Apabila masih sering membuatmu kecewa.
Sungguh… tidak ada yang dapat membuat kita bersatu selain rasa cinta, sayang dan hormat.

Maafkan Mama ya, Pa…
Masih sering diri ini khilaf dan Insya Allah kita akan selalu belajar karenanya.
Masih panjang perjalanan kita menuju cinta-Nya.
Masih banyak yang harus kita lakukan bersama tuk meraih Ridho-Nya.

Sekali lagi, maafkan Mama ya, Pa…

Ely
10 Oct ‘07

Bahasa Saffa

Saat ini sedikit demi sedikit Saffa sudah mulai belajar bicara, sudah bisa diajak ngobrol.. pokoknya Saffa sedang masa-masa keemasannya deh. Hal kecil saja sekarang sudah bisa diikuti Saffa. Jadi saatnya hati-hati dalam berbicara didekat Saffa, karena saat itu juga Saffa akan meniru apa yang orang rumah bicarakan.
Seperti waktu bunda (panggilan untuk nenek) dan eyang (panggilan untuk kakek) bicara:
“Bapak bangun… udah jam setengah empat, mau sahur ga?”
(Kebetulan Saffa ikut bangun juga saat kita sahur)
Eh, tiba-tiba Saffa dengan fasihnya bilang “ ba-pa’… ba-pa’…” dan itu berulangkali setiap bunda memanggil bapak kepada eyang. Selalu Saffa ikut-ikutan menyebut “ba-pa… ba-pa”.. he he pinternya anak mama.

Trus waktu aku panggil-panggil bunda.. dan saat Saffa ada disitu juga, Saffa yang seolah memberitahu kalau bundanya ada disini. Sambil nunjuk-nunjuk “tuh..tuh..”. Trus aku jawab, “ oh iya.. itu bunda… bun-daa” sambil aku ajari Saffa untuk bilang bunda. Dan sesaat kemudian Saffa teriak “dunn..daa”. O..o… aku benar-benar takjub dengan perkembangan Saffa.

Juga waktu aku tanya, “Saffa… Papa mana?” Aku jawab kembali, “Papa.. ker-ja”.
“Iya kan… Papa ker-ja”. Kemudian Saffa balas.. “Papah.. Papah, kul-ja… kul-ja”.
Sepintas Saffa fasih sekali bilang kata “ker-ja”, tapi setelah aku simak ternyata kata yang keluar dari mulut Saffa adalah “kul-ja”. Duhh… anak mama yang pinter nihh.
Biasanya bunda dan eyang yang menanyakan “mama mana” pada Saffa… makanya aku sempat kaget saat Saffa sudah bisa bilang kata “kerja” eh… “kulja”.


Ada lagi hal yang lucu dan sering membuat kami gemes sama Saffa, setiap kita lagi pukul nyamuk. Tiba-tiba Saffa juga ikut-ikutan mukul kakinya sendiri sambil bilang “uh..uh..” he he wajahnya itu lho yang polos tapi ceritanya marah juga sama nyamuk. Nyamuknya nakal ya, nak.. suka gigitin Saffa..?

Trus kalau Saffa lagi main dikasur sama mama, dan mama mau ambil sesuatu diluar kamar.
Mama selalu bilang ke Saffa, “Mama ambil mainan atau baju Saffa dulu ya..? Iya.. boleh kan Saffa tunggu sebentar ya…? Iya.. boleh ya?” Mama ulangi untuk memastikan Saffa tahu kalau mama mau keluar dulu dari kamar. Jawaban Saffa sih “hah.. hah… hah” (maksudnya mau bilang ya.. ya.. ya.., tapi yang keluar malah hah..hah.
Eh, ga lama kemudian Saffa sudah merengek dan ga mau ditinggal. “Lho.. tadi katanya iya.. koq sekarang nangis sih”.. he he.. ternyata Saffa hanya menirukan ya.. ya.. saja dan belum mengerti maksudnya.

Dan setiap ada makanan yang jatuh.. selalu Saffa bilang, “da-tohh”..
Trus setiap selesai suatu pekerjaan, atau sehabis mimi susu, Saffa selalu bilang, “dahh” (tandanya sudah), dan selalu aku jawab, “Alhamdulillah”.
Kalau mau mimi susu, aku selalu ajari “Saffa mau mimi susu? Iya.. mau susu?” Trus Saffa jawab, “tu-tu… tu-tu”.
Kalau lagi pegang hp mama, pasti deh yang keluar kata-katanya, “papah.. papah” sambil mulutnya didekatkan ke hpnya. (Mungkin sering lihat mama suka nelpon ke papa kali ya..)

Dan setiap kali mama atau papa pergi pasti deh.. Saffa selalu kiss bye. Tangannya memegang mulutnya.
Setiap ditanya, “Saffa rambutnya mana?” Otomatis Saffa jawab, “nihh..” sambil memegang rambutnya. Ditanya kaki.. Saffa akan angkat kakinya, ditanya gigi.. langsung dehh mengeluarkan gigi-giginya yang sudah empat buah dan kayaknya sudah mau tumbuh lagi nih.

Ahh Saffa.. anak mama yang pintar.


Ely K.
08 Oct '07

Saat Saffa Sakit

: Curhat untuk Saffa

Sudah lebih dari Sebulan ini aku sering dibuat panik jika menghadapi Saffa yang sedang sakit. Mulai dari awal Ramadhan kemarin Saffa pilek selama 2 hari, hidungnya berair terus. Dan aku tahu rasanya saat mulai mau flu atau pilek.. hidung berair terus alias meler, mata perih sedikit berair, tenggorokan kering dan haus terus, badan agak hangat dan sedikit lemas. Tapi anehnya aktifitas Saffa seperti biasanya.. masih lincah dan ceria. Kemudian mendadak pada hari ketiga, ‘pup’ Saffa ‘mencret’ dan hari itu berlangsung sampai 4 kali ‘pup’. Saffa terkena diare.
Hari keempat Saffa masih diare tapi pilek sudah mulai sembuh, hanya sesekali saja hidungnya berair. Hari kelima atau hari ketiga saat Saffa diare, kondisi Saffa mulai lemas. Aku masih terus pantau sambil terus diberikan cairan yang banyak, yaitu susu, air putih, dan pedialyte. Jangan sampai Saffa dehidrasi, karena Saffa juga tidak mau makan sama sekali. Beda kalo saat sehat, menyuapi Saffa adalah hal yang menyenangkan karena Saffa tidak pernah menolak makan, mudah sekali menyuapi Saffa.

Tapi aku tidak langsung membawa Saffa ke dokter, karena aku tahu tidak ada obat yang efektif untuk anak apalagi bayi. Terkadang memberikan obat pada anak secara berlebihan walaupun atas petunjuk dokter akan memberikan efek samping yang membahayakan. Dan penyakit Saffa adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Itu yang menjadi peganganku saat ini… Tidak terpengaruh untuk memberikan obat yang belum tentu efektif untuk penyakitnya.

Berat badan Saffa saat ini drop, terlihat sekali lebih kurus dari biasanya, badannya juga lemas.

Duhh… ‘my sweety’ Saffa, kenapa kamu ‘nak?? Mama sedih kalau lihat Saffa jatuh sakit seperti ini, hilang semua keceriaan dan kelincahan Saffa. Cepat sembuh ya ‘nak.. Mama selalu berdoa agar Saffa sehat kembali seperti sedia kala. Jangan sakit lagi ya… Cinta.

Kalau sedang sakit begini biasanya Saffa jadi rewel, maunya di gendong terus. Dan kalau malam sering terbangun dan menangis kencang. Aku tahu pasti ada yang dirasa oleh Saffa. Tapi aku sadar ini bisa menjadi ujian kesabaran bagi aku. Melihat kondisi Saffa yang lemas begini, aku rela kurang tidur. Karena Saffa selalu minta digendong dan diayun-ayun. Tapi terkadang sebagai manusia biasa, aku juga sering khilaf dan tak sabaran dengan kebiasaan Saffa yang inginnya cepat digendong saat menangis.

Pernah suatu kali saat Saffa pilek dan hidungnya meler, tengah malam Saffa terbangun dan menangis kencang, aku pikir Saffa haus dan ingin menyusu. Sudah aku susuin masih nangis dan berontak-berontak, kemudian Papa buatkan susu formula, sudah diminum habis dan masih menangis juga, mungkin Saffa kepanasan sudah dipasang ac dan dikipasi masih juga berontak dan menangis kencang… Akhirnya aku gendong masih juga berontak, aku gemes sekali dan hilanglah kesabaranku saat itu. Tapi aku selalu menghindari mencubit atau memukul pada Saffa, sebagai gantinya aku malah menciuminya sambil gemes atau aku ayun-ayunkan. Setelah tangis Saffa mulai reda dan sudah tenang kembali baru aku ajak bicara supaya Saffa jangan nangis terus, aku juga selalu meminta maaf pada Saffa kalau aku terkadang bersikap berlebihan pada Saffa.

Bukan maksud mama menyakiti hati Saffa dan membuat Saffa tidak nyaman ya, ‘nak. Mama sungguh sayang sama Saffa, tapi mama tidak ingin tangisan Saffa menjadi ‘senjata’ untuk selalu digendong. Karena Saffa kan sudah semakin besar, kalau setiap nangis Saffa ingin digendong.. Mama juga tidak sanggup, apalagi dalam keadaan mengantuk.
Maafkan mama ya, sayang. Sikap dan sifat Saffa selalu membuat mama dan papa introspeksi diri, dan bukan tidak mungkin yang Saffa lakukan adalah cerminan atas sikap dan sifat mama dan papa juga. Terimakasih ya, Cinta… yang selalu mengajarkan mama dan papa bagaimana bersikap sabar dan bijaksana disaat kondisi apapun juga, yang mungkin masih jauh untuk bisa mama dan papa berikan untuk Saffa.


Ada yang terlupa untuk imunisasi Saffa. Pada usia 9 bulan, Saffa tidak sempat diimunisasi campak. Aku tidak tahu apa pengaruhnya nanti, mungkin Saffa tidak punya kekebalan untuk penyakit campak.
Tapi aku yakin, jika pola makan Saffa baik dan istirahat/ tidurnya cukup.. Insya Allah Saffa akan baik-baik saja.

Tetaplah menjadi Permata Hati mama yang baik dan menyenangkan, sayaang. Karena Saffa adalah anugerah terindah yang mama dan papa miliki. Semoga Saffa menjadi anak yang solehah, cerdas dan bertaqwa.
Cantik wajahmu begitu juga cantik hatimu. Mama bangga memiliki Saffa, anak mama yang pinter.
Semoga kelak Saffa bisa menjadi teladan dimanapun Saffa berada ya, ‘nak.
Cinta dan Sayang selalu tercurah untuk Saffa dari mama dan papa
.

Ely K.
04 Okt 2007

Wednesday, September 26, 2007

Kangen…

: Organisasi Mesjid

Pernah ga sih, merasakan kangen yang luaaarrr biasa rasanya???
Saat ini aku lagi benar-benar merasakan kangen yang luaaarrr biasa itu…
Bayangkan… udah beberapa hari bahkan seminggu ini rasa itu menghantui pikiranku.
Hhh… Ga tau apa yang harus diperbuat, selain membuka-buka lembar demi lembar foto yang kupunya.. Mengenang kembali saat-saat itu.
Saat kebersamaan yang dulu ada, saat dimana selalu tersirat wajah-wajah penuh keceriaan, selalu ada canda tawa riang kami.
Ada suka-duka selalu kita rasakan bersama.


Angkatan An-Nahl July 2003
Ya… Aku kangen sekali pada teman-teman dalam Organisasi Islam di Mesjid daerah Kebayoran.
Teringat masa-masa Ramadhan tahun 2003-2004 yang lalu, dimana kami masih aktif sebagai panitia dalam acara kegiatan Ramadhan. Dari acara Pengajian, Kajian diskusi, Acara Buka Puasa Bersama Anak Yatim, Sholat Tarawih, maupun Itikaf Masjid. Yang kami lakukan bersama hampir seharian penuh, tanpa rasa lelah, tanpa rasa keterpaksaan. Karena kami melakukan dengan segenap hati.
Senang rasanya mengingat semua itu !
Hampir di setiap Ramadhan tiba rasanya ingin kembali merasakan Ramadhan dalam kegiatan Mesjid.

Insya Allah kita selalu disatukan dalam ukhuwah.

Ini ada beberapa foto kenang-kenangan saat acara tour ke daarut Tauhid Bandung.

Foto bersama di Saung Aa Gym.































Mas Heru - Ketua Umum Yisc

Usep – Ketua Angkatan July 2003

Foto bersama kelas SII-C















Foto-foto SDT I













My Friends… (Yang maniez-maniez…)
Makan-makan di kantin… (Hiks hiks tinggal kenangan nich..)
















Miss U All

Ely K
-21 Sep ’07-

Friday, August 31, 2007

Bunda dan Eyang ke Makassar..

: Jadi Ibu rumah Tangga


Sudah hampir 10 bulan ini semenjak Saffa lahir, nyaris aku tak pernah ditinggal pergi ayah dan bunda. Kecuali saat Saffa masih 3 bulan dan aku masih cuti melahirkan selama 3 bulan penuh, aku juga pernah ditinggal orang tuaku pergi ke kampung halaman ayahku dan itupun hanya untuk 2 hari saja.
Tetapi Minggu kemarin aku ditinggal orang tuaku hampir seminggu, dan akupun terpaksa ambil cuti tahunanku yang sisa beberapa hari lagi hiks..hiks (padahal sisa cuti tsb untuk persiapan libur Idul Fitri nanti).

Kami memang memutuskan untuk tinggal bersama oarngtuaku setelah menikah dan mempunyai anak, karena aku harus bekerja. Jadi lebih tenang meninggalkan anak bersama bunda (panggilan buat nenek) dan eyang (panggilan buat kakek)nya. Sedangkan suamiku bekerja di Bogor, dan seminggu sekali dalam sebulan nginap dan menunggu rumah kami yang di Bogor. Selebihnya suamikupun harus rela pulang pergi Jakarta-Bogor agar kami bisa berkumpul bersama. Selama ini sih kami enjoy dan bisa menikmatinya dengan bahagia.

Tapi kemarin ternyata… aku sangat sangat menikmati mengurus Saffa berdua suamiku tercinta yang juga ambil cuti tahunannya. Menikmati saat memandikan Saffa, menyiapkan makanannya sekaligus menyuapinya, mengajaknya bermain dan bercanda.
Punya waktu memasak untuk suami tercinta dan mencoba menu maupun resep baru yang selama ini belum pernah dicoba.
Hm.. benar-benar moment seperti ini yang kemudian aku dambakan karena kebetulan aku adalah seorang ibu yang bekerja juga.

Tak heran beberapa temanku memutuskan untuk menjadi Ibu Rumah Tangga saja setelah menikah dan mempunyai anak. Buatku itu adalah keputusan berat yang harus diambil, dan harus benar-benar punya jiwa yang besar untuk memutuskannya.
Tapi aku salut sama mereka.. aku salut atas keputusannya menjadi Ibu Rumah Tangga sejati yang dengan tulus dan ikhlas melepaskan pekerjaannya demi keluarganya.

Aku sempat berpikir untuk melakukan itu, tapi aku juga berpikir sebaliknya… bukankah aku bekerja juga semata-mata untuk keluarga? Untuk membantu suami tercinta mencari nafkah? Untuk bisa menabung agar kebutuhan anak-anakku kelak terpenuhi, terutama untuk kebutuhan pendidikannya kelak?

Yahh… semuanya pasti ada konsekwensinya, tapi yang pasti aku selalu sebisa mungkin untuk mempunyai waktu-waktu khusus untuk Saffa. Agar waktu yang aku punya untuk Saffa menjadi lebih berkualitas.

Semoga kelak Saffa bisa mengerti dan memahami keadaan mamanya yang juga bekerja diluar. Karena aku juga ingin Saffa menjadi anak yang mandiri, tidak tergantung kepada orang lain.
Kelak bisa menjadi anak mama yang solehah, cantik, cerdas dan bertakwa. Amin.


BINTANG KECILKU
: Saffa Sayang

Teruslah tumbuh menjadi bintang kecilku, sayang
Yang selalu bersinar nan elok mengagumkan
Teruslah tumbuh menjadi bintang kecilku, sayang
Agar kelak kau menjadi sosok teladan

Jadilah dirimu sendiri, yang tak lekang diantara jaman
Kuatkan tekadmu, menuju apa yang kau harapkan..
Berjalanlah lurus kedepan, menghampiri sebuah cita
Pada saatnya kau akan menemukan sebuah impian

Bintang kecilku… Jadilah insan menawan
Yang menapak kokoh dalam setiap liku kehidupan
Jika sesuatu tak sesuai harapan… belajarlah tegar tuk hadapi
Mengarungi ruang samudra mencari seberkas “Kasih Abadi”


-Ely-
310807

Thursday, August 09, 2007

Reuni with my best friends

:My best friends


Sudah kira-kira lebih dari sebulan kami merencanakan pertemuan dengan teman-teman YISC Al Azhar . Berhubung kami semua larut dengan kesibukan masing-masing, sampai lebih dari 4 bulan ini kami nyaris tidak pernah bertemu… kangen rasannya.
Cari-cari waktu, kapan bisa bertemu… hampir setiap percakapan dalam telpon selalu kami akhiri dengan merencanakan pertemuan ini.
Tapi akhirnya… hari Sabtu tanggal 03 Agustus yang lalu kami berhasil berkumpul kembali, tidak tanggung-tanggung semua berlima menyempatkan waktunya untuk berkumpul di rumahku… ceritanya sekalian reuni nihh. (Thanks anyway all my friends)

Rencananya sih sekalian mau lihat vcd pernikahan adikku di hotel Hilton, tapi ternyata entah kenapa vcd nya Cuma bisa memutar satu sesi saja, sesi yang lainnya tidak bisa terputar. Wadduhh… Cari cara bagaimana supaya bisa terputar, pencat-pencet tombol pun dilakukan, tapi gagal total euy..
Tetap tidak ada perubahan, sesi berikutnya tidak bisa terputar..!!
Akhirnya nyerah juga.. kita tidak melanjutkan acara nonton bersamanya.
Sampai-sampai aku jadi ‘nyuekin’ anakku Saffa supaya bisa muter itu vcd, wahh.. ternyata ada yang ga rela kali yee.. he he he..

Setelah asyiik ngobrol-ngobrol… tidak lupa dong kami sempatkan untuk berfoto ria.

Ini nihh gaya kelima personil An-Nahl yang maniez-maniez tea..


Pose dari kanan ke kiri: Wati, Nur, Uwie, Erni, dan Herlin.


Action sekali lagi doong...



Nahh.. gitu dong ganti posisi :-)

Ikutan pose ahh..

Saffa juga ga mau ketinggalan lho... sampe-sampe bangun dari bobonya untuk ikutan pose bersama tante-tantenya... "Ayo say... Cheese".

Sekali lagi dong yaa..

Coba perhatikan baik-baik... "Ada apa dengan Saffa..? Lho koq nangis sayaang, pantesan yang lagi motret kan Mamanya. Ga apa-apa dong sayang dipangku sama tante Nur.. Ceup ceup ceup."



Ahh… senangnya bisa kumpul-kumpul bareng lagi, next time kita bikin planning lagi ya friends untuk ketemuan..

Akhirnya terbayarkan sudah rasa kangen ini… See U my friends.

Semoga pada akhirnya kalian juga bisa mendapatkan kebahagiaan yang kalian impikan dan dambakan.
Insya Allah kita dapat mengarungi kehidupan ini dengan sebaik-baik amal, perbuatan dan perjalanan hidup yang berarti. Amiin.
Doaku selalu menyertaimu, kawan.


My home – Ba’da Maghrib
(03-08-2007)

Thursday, July 12, 2007

Aktifitas Saffa

: Saffa anak pintar


Sudah beberapa minggu ini beberapa aktifitas Saffa sudah terdokumentasi, tapi baru sekarang sempat membuat tulisan blognya.

Saffa and baby walker

Sejak usia Saffa masuk 7 bulan, Saffa sudah mulai belajar untuk duduk sendiri tanpa bantuan dan belajar berjalan lewat bantuan baby walker. Penggunaan baby walker ini bukan tanpa sebab, berhubung usia Saffa saat ini sudah mulai banyak aktifitasnya dan tidak mungkin untuk digendong terus. Jadi kami (mama Saffa, papa Saffa, eyang bunda dan eyang) memutuskan untuk membelikan Saffa baby walker.
Tadinya aku sempat khawatir karena menurut info yang aku baca, penggunaan baby walker pada bayi akan memperlama proses belajar berjalannya sang anak. Karena anak cenderung akan mengayuhkan kakinya sambil duduk dan tumpuan pada kakipun lebih banyak jinjit, jadi lebih banyak duduknya daripada berjalan.

Aku sih pasrah ajalah, tidak akan panik pada sesuatu yang belum terjadi. Seiring berjalannya waktu, aku yakin Saffa pasti cepat bisa menggunakan baby walkernya dengan baik. Buktinya sekarang Saffa sudah bisa lebih bebas berjalan dan bergerak kemanapun dia mau, tapi tetap dalam pengawasan tentunya.

Wuihh.. bahkan Saffa sudah bisa berlari kalo melihat sesuatu yang ingin diraihnya. Ck..ck.. pintarnya anak mama nihh.



Saffa tumbuh gigi


Saat usia Saffa masuk 8 bulan, gigi bagian bawah Saffa sudah mulai muncul 2 buah. Padahal sudah hampir seminggu gigi Saffa mulai erupsi dan gusinya sering gatal. Terbukti kalo lagi mimi asi, pasti deh Saffa mulai sering menggigit. Aku sering protes sama ulah Saffa yang satu ini, “Saffa… jangan gigit mama doong, kan mama sakit!” Kalo udah begitu Saffa terdiam sementara, tapi kalo mulai gemes lagi mulai deh aktifitas gigit-menggigitnya diteruskan he.. he.. he. Pernah suatu kali kali aku ga tahan sakitnya, akhirnya hidung Saffa aku pencet, tapi Saffa malah marah dan kemudian nangis.. duhh.. maafin mama ya Saffa.

Tapi mama bahagia koq kalo lihat Saffa tersenyum manis kayak begini…



Saffa Mandi


Sudah dipastikan kalo untuk urusan mandi Saffa jagonya. Karena Saffa suka sekali dengan air, makanya mama ingin sekali sering-sering ajak Saffa berenang.
Biasanya kalo mandi Saffa selalu menggunakan air hangat, tapi belakangan.. campuran air panasnya agak dikurangi jadi airnya lebih dingin dari biasanya. Tapi takutkah Saffa…? Ternyata tidak! Malah Saffa enjoy aja tuhh, terbukti saat berenang di kolam renangpun Saffa terlihat menikmati sekali dengan airnya.

Beginilah gaya mandi Saffa di bak mandi…
















Saffa with the book

Naah.. kegiatan Saffa baru-baru ini adalah membaca buku… he he he.. sebenernya sih lebih banyak digigit-gigitnya daripada dilihatnya. Tapi ngga apa-apa, karena ini adalah awal proses pembelajaran Saffa terhadap buku. Begitu antusiasnya Saffa kalo lihat buku ataupun kertas, sehingga kalo ada yang pegang buku, kertas maupun koran pasti deh direbut oleh Saffa. Ini membuatku ingin segera membelikan Saffa buku-buku untuk balita. Sambil duduk manis.. Saffa biasa bermain bersama buku-bukunya.

Yang mana ya… yang mau Saffa baca…



Ocehan Saffa


“Mam..maa”.. begitulah kalo Saffa panggil-panggil mama. Malah sekarang Saffa sudah bisa ikutin kalo orang bicara.
Kayak waktu kakak Pandu bilang “Ehh.. dodo eee..” Saffa langsung ikutin gaya bicaranya, jadi “Ee.. do do..”.
Trus juga waktu papa tungguin Saffa main di baby walkernya, Saffa melempar mainannya.
Trus papa bilang “ehh.. jatoh..!” Ga lama kemudian Saffa melempar lagi dan bicara.. “ehh.. dat tohh..!”
Sekarang kalo denger ada musik or lagu, kepala Saffa pasti langsung manggut-manggut ngikutin irama lagu. Kalo ada yang nyanyiin Saffa lagu ‘Pok Ame Ame’… pasti tangan Saffa ikut bertepuk tangan sambil tertawa-tawa kegirangan.

Aahh Saffa… Anak mama yang pinter…


By: Ely
12-07-07