Love

Monday, December 07, 2009

Tentang Filza

Filza.. bayi kecil mama..

Filza.. pelita kecilku.. belahan jiwaku..



Sekarang usia Filza sudah genap 9 bulan, sudah bisa duduk, jalan merangkak, bahkan sudah mulai belajar berdiri sendiri jika di dekatnya ada meja, kursi, pintu,dll.

Alhamdulillah perkembangannya juga seperti bayi pada umumnya, sudah mulai tumbuh gigi 2 buah di depan bagian bawah dan sepertinya akan mulai tumbuh gigi berikutnya, walaupun awal pertumbuhan giginya diikuti dengan panas badannya.

Pada tujuh hari setelah kelahirannya, Filza sempat diimunisasi Polio dan hep. B. Tapi setelahnya hingga hari ini, aku sudah tidak memberikan imunisasi lagi pada Filza. Bukan karena awam atau tidak tahu manfaat dari imunisasi tersebut. Tapi justru lebih pada dilema karena masih sangsi haramnya vaksin-vaksin imunisasi tersebut, karena menurut buku yang sempat aku baca semua vaksin masih diragukan kehalalannya.

Yah, jika membahas masalah imunisasi dan pengaruhnya harus ditulis dengan bab tersendiri kali yaa.. Insya Allah jika ada kesempatan.

Balik lagi mengenai Filza, untuk perkembangan bahasanya dari usia 5 bulanan dia sudah bisa mengucapkan “papa” untuk kata pertamanya dan kata berikutnya barulah “mamah” atau “mam”. Pernah saat dia menangis sedih tiba-tiba sambil mengucapkan kata “dedee… dedee” berulang-ulang. Sampai kita yang mendengarkan jadi lucu sendiri. “Kenapa.. nak, dede lagi sedih, pengen digendong ya…?”

Di usia 5 bulanan ini juga aku sudah memberikan makanan pendamping ASI dan susu tambahan, lebih cepat dari seharusnya. Karena alasan waktu itu adalah aku sedang menjalani puasa Ramadhan, soalnya aku khawatir kalo masih menyusui full nantinya aku jadi lemas menjalani puasanya. Jadi lebih baik aku perkenalkan MPASI nya dipercepat saja.

Di usia 6 bulanan, Filza terserang sakit cacar, tertular virus oleh ayu Saffanya yang lebih dulu kena. Sedih melihatnya, wajah putihnya harus penuh dengan bintik-bintik berair. Panas badannya tinggi sekali saat itu, setelah hari kedua barulah dibawa ke dokter dan diberi anti virus. Alhamdulillah setelah semingguan barulah benar-benar hilang, tapi papanya pun ikut tertular, karena belum pernah terkena cacar.
Filza sama seperti ayunya, bukanlah anak yang berbakat gemuk (maklum mama dan papanya juga berbadan slim alias langsing he he). Ingin melihat anak-anakku gemuk koq susah sekali ya.. Padahal berat lahir mereka tergolong besar, Saffa 3.6 kg dan Filza 3.45 kg. Apalagi setelah aktifitas Filza yang semakin lincah sekarang ini, malah membuatnya naik berat badannya susah.

Di usia 7 bulan mulai belajar menggunakan baby walker seperti Saffa.


Usia 8 bulan mulai belajar duduk dan jalan merangkak perlahan-lahan.

Dan sekarang usia 9 bulan mulai mengeksplor segalanya, dari mulai tengkurap bolak-balik, duduk, jalan merangkak, dan mulai berdiri sendiri. Walaupun masih takut-takut dan kadang terjelembab jatuh, tapi dia tidak berhenti untuk mencobanya. Good, anak mama yang pinter!


Dari segi wajah, kadang terlihat ada kemiripan. Banyak orang orang bilang,mirip ayunya waktu kecil. Tapi tidak sedikit juga bilang, wajahnya lain dari ayunya. Kalo Saffa bentuk wajahnya oval dan mungil, rambutnya lurus tapi ikal bagian bawah saja dan lebat dari usia 5 bulan, padahal baru dibotak habis usia 3 bulan. Sedangkan Filza bentuk wajahnya cenderung bulat, jidatnya lebih lebar, bermata bulat, tajam dan dalam, berambut ikal seluruhnya (seperti mamanya), dan berkulit lebih putih. Yang benar-benar berbeda adalah masalah rambut, Filza lama sekali pertumbuhan rambutnya, padahal dia dibotakin habis saat usia hampir 2 bulan. Tapi sampai saat ini masih terlihat rambutnya tipis. Kadang tidak sabar untuk menunggu rambutnya tumbuh.
Beberapa kali jatuh dari atas tempat tidur, sudah kurang lebih 5 kali jatuh. Duhh, kadang suka menyesal kalo sudah jatuh seperti itu. Maafkan mama ya, nak.. yang kadang lengah untuk menjaga.


Pembawaannya lebih anteng, tidak rewel.. kalaupun rewel pasti ada sebabnya, misalnya haus, lapar, digigit nyamuk, dll.

Itulah sekilas mengenai Filza, buah hatiku yang kedua.


Jadilah selalu belahan jiwaku yang bertakwa, sayaang..
Selalu pantang menyerah menghadapi ujian
Tak gentar menghalau rintangan yang datang
Pijakanlah kakimu selalu di atas kebenaran



Ely
06-12-09