Love

Monday, May 10, 2010

Mengenang Kepergian Ayahanda Tercinta

Seminggu lagi tanggal 15 Mei 2010 nanti memasuki hari ke 40 kepergian ayahandaku tercinta.

Tiada habisnya kenangan indah dan kebahagiaan yang terajut saat-saat bersama berkeliling dalam memoriku.

Tiada habis kata-kata yang terangkai untuk menceritakan pengorbanan dan perjuangan ayah dalam mendidik dan membesarkan kami anak-anaknya.

Ayah, tiada lain yang bisa kami sampaikan selain doa yang tulus terucap dari kami anak-anakmu.

Semoga semua amal ibadahmu, amal kebaikanmu, semua pengorbanan dan perjuanganmu untuk keluarga dalam mendidik anak-anakmu diterima oleh Allah SWT.
Semoga segala kesalahan, kehilafan dan kealpaan dalam ibadah diampuni oleh Allah SWT, karena sebagai manusia biasa, pastilah ada dosa dan kehilafan semasa hidup.
Semoga sakit semasa hidup adalah penggugur dosa, karena Allah masih menyayangi hambanya yang tertimpa derita sakit.
Semoga Allah memberikan rahmat dan ampunanNya, mengasihi dan menyayangi ayah sebagaimana kau menyayangi kami diwaktu kecil.
Amin ya Rabb.. Amin ya Rabbal alamin.

Maafkan kami ayah yang dari kecil hingga sekarang masih selalu menyusahkanmu semasa kau hidup, masih terkadang berbuat sesuatu yang tak kau sukai, dan masih suka membuat kau tidak berkenan semasa hidup.

Ampuni kami ya Allah.. sungguh, kami sangat menyayangi dan mencintai kedua orangtua kami, kami masih sangat membutuhkan keberadaan mereka disisi kami.

Tapi hanya Allah yang maha tahu yang terbaik untuk hambanya.
Mungkin kepergian inilah yang terbaik untuk ayahandaku.

Disaat penderitaan sakit yang tak kunjung sembuh, disaat penyakit stroke yang ke tiga kalinya dialami, disaat makanan dan minuman sudah tak mampu ditelan, disaat kata-kata sudah tak mampu diucapkan, hanya tatapan, genggaman tangan dan rangkulan halus yang bisa dilakukan jika ada orang didekatnya. Dan hanya tetesan airmata yang membasahi pipi. Sungguh semua itu masih tergambar jelas dalam pikiran dan ingatanku yang tak kan terlupakan seumur hidupku.


Semoga kau ridho dan ikhlas menjalani semuanya semasa hidup, ayahku. Sungguh Allah tidak akan memberikan cobaan diluar batas kesanggupannya.

Alhamdulillah, ayah masih sempat mendampingi dan mengiringi ketiga anaknya menuju gerbang pernikahan.



Alhamdulillah, ayah masih sempat menimang dan bermain bersama cucu-cucunya tercinta.




Dan alhamdulillah, ayah masih sempat menjalankan ibadah rukun islam yang terakhir, yaitu menunaikan ibadah haji.




Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. 55: 61)

Sesungguhnya bila seseorang telah meninggal dunia, terputus untuknya pahala segala amal, kecuali dari tiga hal yang tetap kekal, yaitu:
Sadaqoh jariyah

Ilmu yang bermanfaat

Anak soleh yang senantiasa mendoakannya

(Hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

Insya Allah kami sebagai anak hanya bisa mendoakan di setiap sholat 5 waktu. Hanya itu yang dapat kami lakukan, semoga ayah mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT. Amin.

Selamat jalan ayah kami tercinta, semoga Allah selalu melindungimu dan melapangkan kuburmu. Menerangi kuburmu disaat gelap, menyejukkan kuburmu disaat panas, menghangatkan kuburmu disaat dingin, mengeringkan kuburmu disaat hujan dan senantiasa menjagamu setiap saat. Amin ya Robbal Alamin.
Tsumma ilaa ruhi khushuushan Bapak Dian Wirman bin Sanardja, Al-faatihah.
DIAN WIRMAN BIN SANARDJA
Lahir: Cilacap, 04- September- 1947
Wafat: Jakarta, 05- April- 2010 (20 Rabi’ul akhir 1431H - Hari Senin pon, pukul 10.00 pagi)
Ely
10-05-2010