Love

Wednesday, December 26, 2012

Makna Hari Ibu..


Hari Ibu memang sudah lewat, tapi kesannya masih terasa sampai hari ini. Kenapa..? Karena aku baru merasa bagaimana sebuah kesan bisa sampai terhadap oranglain, bila kita mengucapkannya.. ya! Dan aku belajar dari anakku, Saffa. Betapa 'tangan-tangan' mungilnya mampu menuliskan apa yang ada di 'hati' dan 'pikirannya'.


Ternyata momen hari Ibu adalah momen dimana Saffa sudah lebih mengerti 'makna' hari ibu tersebut. Bahagiiaaa.. rasanya, saat anak-anak kita mampu menghargai peran kita sebagai ibu.


Ini surat dari Saffa..




Akupun sebagai anak.. Ingiin rasanya bisa membahagiakan ibundaku tercinta.
Semoga Allah dapat memberiku kesempatan untuk bisa pergi umroh sekeluarga bersama ibundaku. Aamiin Ya Rabb..


Balik lagi soal menulis surat, akupun ingin rasa terimakasiku lebih berkesan, makanya aku balas surat untuk Saffa :-)




oh iya, tidak hanya surat ternyata mereka membelikanku kado special dari hasil tabungannya lho. Subhanallah.. Anak-anak solehah yang lucuu.. he he.




Terimakasih anak-anak terhebatku, Saffa, Filza dan juga kak Shela yang dengan kreatif membuat dan 'mendesign' acara hari ibu lebih bermakna..




Kalian hebat!! I Love U all.. Mama cinta kalian karena Allah.. mmmmmuuuuaaahh.






Take care my Princess.. :-)

Sunday, November 04, 2012

Belajar Istiqomah

Sudah sekian lama vakum nulis dan ngeblog, mulai terasa kangen dengan kegiatan ketik mengetik ini. Sebenarnya banyak yang ingin dishare, banyak yang ingin dibagi dari berbagai pengalaman yang aku alami beberapa bulan ini, tapi pada kenyataannya sering cuma terpikir dan akhirnya hilang berlalu begitu saja.. Duhh, begitu banyak waktu yang sering terbuang percuma, betapa banyak pekerjaan yang sering terbengkalai dengan penyakit malas ini. Mudah-mudahan di hari-hari berikutnya sifat malas ini dapat dibuang jauh-jauh. “Ya Allah.. Jauhkan kami dari sifat malas yang berbahaya ini. Semoga kami senantiasa diberi keistiqomahan dalam segala hal yang bersifat kebaikan dan bernilai ibadah. Aamiin.” Bulan ramadhan baru saja berlalu dan sekarang masih memasuki bulan dzulhijjah, bulan yang seharusnya mempunyai peningkatan dalam hal ibadah, amal kebaikan maupun sosialisasi. Malu rasanya jika melihat catatan pencapaian target yang masih sering luput. “Astaghfirullah, permudahkanlah segala urusan kami, Ya Rabb..!” Saat ini aku ingin sekali mempunyai target hafalan surat Al Qur’an untuk keluarga kami. Alhamdulillah nikmat yang telah Allah berikan berupa anak-anak yang insya Allah salihah kepada kami. Yang benar-benar mempunyai semangat dan energi untuk menerima segala peraturan yang kami buat dalam keluarga kami. Contohnya Saffa, dibulan ramadhan kemaren berhasil menjalankan ibadah puasa full dari subuh sampai maghrib. Subhanallah, ada rasa haru sekaligus bahagia yang tak terkira, ketika menyaksikan anak yang baru belajar berpuasa, tetapi bisa menjalankan puasa dengan penuh semangat dan bertanggungjawab. Saat ini kami sedang berusaha semaksimal mungkin, terutama untukku sendiri agar bisa konsisten menjalankan target ini dengan baik. Yaitu, menghafalkan surat Al Baqarah ayat per ayat bersama anak-anak. Saffa, Seilla dan si kecil Filza. Dan Alhamdulillah, sudah ada hasilnya. Mudah-mudahan bisa mencapai target yang diharapkan dan diberi keistiqomahan pada kami semua. Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran untuk kami dalam menghafal Al Qur’an ini, Yaa Rabb.. Aamiin.

Saturday, February 04, 2012

Surat Untuk Buah Hati

Untuk anak-anakku Saffa dan Filza yang insya Allah shalihah.. Jadilah selalu kalian anak-anak yang manis, yang mandiri, penuh tanggung jawab, dan selalu disiplin. Manfaatkanlah waktu kalian untuk selalu bernilai ibadah. Jadilah kalian anak-anak sebagai penyejuk hati (qurrata ‘ayun) bagi orangtua. Maafkan mama yang belum sempurna mendidik dan merawat kalian. Kadang masih banyak kekhilafan yang dilakukan, tapi semua itu sungguh adalah bentuk cinta kasih orangtua kepada anak-anaknya. Karena kasih sayang mama dan papa tulus karena Allah. Semoga Allah senantiasa melindungi dan menjagamu selalu di jalan kebenaran, jalan menuju cahaya terang, jalan yang akan membawamu ke surgaNya kelak. Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.


~~~~~~~~~~~



Sungguh tak pernah luput diri ini dari kekhilafan-kekhilafan dari hal kecil sampai yang mungkin agak keterlaluan menurutku sendiri yang tak terhindarkan dari mendidik dan merawat anak-anakku. Seringkali pada akhirnya kesabaran demi kesabaran yang tertahan kadang tumpah juga pada akhirnya. Suka menghadiri acara parenting maupun pengajian, tidak juga membuat kesabaran semakin menebal, namun sedikit demi sedikit bisa membentengi diri mana yang baik, mana yang tidak baik. Mana yang harus dilakukan, mana yang tidak boleh dilakukan, walaupun terkadang masih ada sikap yang ‘kebablasan’ yang pada akhirnya terjadi penyesalan. Tapi insya Allah selalu dibarengi dengan ‘istighfar’ dan permohonan maaf yang penuh dramatis :-)




Doakan aku yaa.. Agar selalu bijak dalam bersikap dan bertutur kata, penuh kesabaran dan keikhlasan. Mungkin itu juga doa setiap orang. Semoga aku selalu diberi bimbingan oleh Allah SWT, berfikir positif dari setiap kejadian dan berlapang dada pada segala permasalahan. Aamiin..

Tuesday, January 24, 2012

Nasihat Untuk Orang Tua..

Dapat tulisan dari seorang teman.. Yang isinya sangat menggugah untuk dipelajari dan diamalkan, aku re-post sebagai pengingatku dikala terselip khilaf atas sikapku terhadap anak-anak.

_____________________________________________________

Ayah, Ibu…..

Ketahuilah, menjadi orangtua terbaik untuk anak-anak kita

bukanlah berarti kita diharapkan menjadi orangtua 'malaikat'

yang tak boleh kecewa, sedih, capek, pusing menghadapi anak.

Perasaan-perasaan negatif pada anak itu wajar,

bagaimana menyalurkannya hingga tak sampai menyakiti anak

itu yang menjadi fokus perhatian.



Artinya, ayah ibu,

sebenarnya kita masih tetap boleh sedih, kecewa pada anak,

tetapi kita sama sekali tak berhak untuk melukai

dan menyakiti anak-anak kita.

Ketahuilah, melotot, mengancam, membentak

dapat membuat hati anak terluka.

Apalagi, mencubit dan memukul tubuhnya.

Tubuhnya bisa kesakitan,

tapi yang lebih sakit sebenarnya apa yang ada dalam tubuhnya.



Ayah, Ibu…..

Karena kita bukan orangtua malaikat,

maka yakinlah anak kita pun bukan anak malaikat

yang langsung terampil berbuat kebaikan.

Mereka tengah belajar ayah,

mereka masih berproses Ibu.

Seperti belajar bersepeda,

kadang mereka terjatuh,

kadang mereka mengerang kesakitan ketika terjatuh.



Demikian juga dengan perilaku anak-anak kita,

mereka bereksplorasi,

mereka berproses,

mereka mengayuh kehidupan

untuk meraih kebaikan

dan menjadi manusia yang berperilaku baik.



Ketika mereka terjatuh saat belajar berperilaku,

sebagian kita lalu memvonisnya sebagai anak nakal,

padahal sebenarnya mereka belum terampil berbuat kebaikan.



Jika Ayah Ibu membimbing kebelumterampilan perbuatan baik anak

dengan cara yang baik.

Insya Allah kebelumterampilan berbuat baik mereka

akan terus tergerus dari kehidupan mereka.



Tetapi Ayah, Ibu,

jika kita menghadapi ketidakterampilan ini

dengan tekanan, ancaman, bentakan, cubitan, pelototan,

mereka akan semakin terpuruk ke arah keburukan.



Ayah Ibu….

Yakinlah, ketika seorang anak emosinya kepanasan:

nangis, marah yang terekspresikan dalam bentuk

yang mungkin dapat membuat orangtua jengkel,

siramlah ia dengan kesejukan.

Menyiram kayu yang terbakar dengan minyak panas

hanya membuat ia makin terbakar.



Ayah, Ibu…..

Yakinilah, sifat-sifat negatif anak

hanyalah bagian 'eksplorasi' untuk mencari cahaya kehidupan.

jika kita memahaminya sebagai sebuah bagian proses kehidupan,

insya Allah anak-anak kita akan akan menebar cahaya untuk kehidupan.



Karena itu ayah, ibu…,

jika kadang amarah dengan kejahilian memperlakukan anak

mampir lagi dalam hidup kita,

kamus yang benar adalah 'inila uji ketulusan'

bukan kegagalan,

terus belajar tentang kehidupan,

bukan tak berhasil dalam kehidupan.

Belajar, memburu ilmu,

adalah ikhtiar yang kita tuju,

karena sebagian kita ketika menikah

tidak disiapkan jadi orangtua.



Jadi, ayah ibu,

mari kita terus belajar,

meskipun telah jadi orangtua: belajar….jadi orangtua.

Andaikan keluarga kita kuat,

insya Allah anak-anak kita memiliki ketahanan mental

terhadap lingkungan yang gawat.

(Ihsan baihaqi)

Wednesday, January 04, 2012

ROSES FOR MOM

Sekarang ini Saffa sedang antusias-antusiasnya belajar menggambar, menulis dan membaca. Alhamdulillah setelah memasuki TK B ini Saffa sudah mulai lancar membaca dan menulis. Hari-harinya tidak pernah terlewatkan untuk menuliskan sesuatu di white board yang sengaja digantung rendah, agar memudahkannya untuk menulis dan menggambar.

Aku juga mempersiapkan bermacam-macam lembar gambar untuk diwarnai, lembar belajar menulis huruf dan angka. Dari mulai huruf A sampai Z, disertai dengan gambar berdasarkan huruf abjad tersebut, begitu juga dengan angka.

Ada satu lembar yang bagian gambarnya terdapat beberapa bunga rose, judulnya ROSES FOR MOM. Sebenarnya pelajaran ini untuk memperingati mother’s day kemarin, tapi baru aku berikan pada Saffa untuk momen ‘resolusi pergantian tahun 2012 aja’ :-)

Jadi ada 7 tangakai bunga rose.. Setiap gambar bunga, ditengahnya dituliskan dengan ‘janji’ dari kesepakatan bersama, misalnya dituliskan: "Aku akan rajin belajar" atau "aku akan membereskan mainan", dsb. Lalu diwarnai dan diberikan pada mama. Jadi kalo Saffa mulai tidak tertib, akan ditunjukkan janji yang sudah dibuatnya :-)



Roses for Mom


Ada 7 'promise' Saffa


Ini beberapa janji yang Saffa buat:
• Aku akan membuang sampah pada tempatnya

• Aku akan bantu mencuci piring

• Aku akan nurut sama mama

• Aku akan sholat 5 waktu

• Setelah Maghrib aku akan belajar

• Aku akan membereskan mainan

• Aku tidak akan nonton yang jahat (khusus yang ini, karena banyak sinetron berperan antagonis)


Salah satu 'janji' Saffa


Yaah.. Sekalian belajar tertib, disiplin, komitmen, konsekuen dan bertanggungjawab atas apa yang dijanjikan. Let’s see.. Mudah-mudahan Saffa bisa menjalankan ‘janjinya dengan baik ya, nak. Insya Allah..

Good luck and Take care


Salah satu gambar Saffa



Asyiiknya mewarnai


Kartu dan puisi 'Hari Ibu 2011'


Gambar keluargaku

Monday, January 02, 2012

Pergantian Tahun

Alhamdulillah tahun 2011 sudah berganti menjadi tahun 2012, itu artinya kita masih diberi kesempatan untuk melewati pergantian tahun ini dengan sempurna. Tapi pertanyaannya sudahkah kita melewati waktu demi waktu, hari demi hari. Minggu demi minggu, bulan demi bulan ini dengan sempurna? Sudahkah kita memaksimalkan doa dan usaha kita untuk mengejar mimpi kita? Dan sudahkah ibadah kita mencapai target yang kita harapkan? Jika jawaban ya, pastilah sungguh beruntung. Tapi jika jawabannya tidak, masih ada ‘PR’ yang harus kita capai untuk target tahun depan.

Insya Allah untuk tahun kedepan kita bisa mencapai target yang sudah kita buat untuk memperbaiki hari-hari kemaren, waktu-waktu yang terbuang percuma, quality time bersama keluarga yang harus lebih banyak difokuskan, sambil bermain dan belajar. Pekerjaan-pekerjaan yang belum sempat dituntaskan, pembelajaran yang belum sempurna dijalankan, dan masih banyak lagi hal-hal yang harus diperbaiki untuk hari-hari kedepan.

Sedangkan hal-hal dan pencapaian yang telah dilalui di tahun 2011 adalah:

• Saffa sudah mulai bisa membaca dan menulis dengan lancar.
• Saffa dan Filza mulai menghafal doa dan surat pendek. (Harus lebih ditingkatkan hafalannya  )
• Rutin mengikuti pengajian, khususnya untukku.
• Saffa sudah memasuki usia 5 tahun bln Oktober kemaren. Dan hadiahnya mengundang teman-teman TKnya untuk makan-makan di KFC, itupun tidak banyak yang diundang.


Bersama teman-temannya



Ibu-ibu TK Al-Biruni



Foto keluarga


Untuk sementara masih seputar kegiatan sekolah Saffa. Tapi insya Allah tahun depan masih banyak hal yang harus dicapai dan dipelajari bersama.

Semoga ditahun-tahun mendatang banyak hal dan target berupa amalan-amalan kebaikan yang selalu meningkat setiap waktu. Aamiin..


Selamat datang 2012, selamat tinggal 2011.