Love

Thursday, October 17, 2013

Kelahiran Muhammadku


40 hari sudah, sejak kelahiran putera ketigaku yang diberi nama Muhammad Faeyza Nurcholis. Nama yang telah dipersiapkan sejak 7 tahun yang lalu, saat hamil anak pertama. Sengaja kami siapkan nama anak perempuan dan laki-laki, tapi berhubung anak pertama dan anak kedua perempuan, maka kami simpan nama tersebut. Dan Alhamdulillah, sekarang saatnya nama anak laki-laki tersebut bisa dipakai :-).


Entah kenapa kelahiran Muhammad kecilku ini terasa ‘susah-susah gampang’, dibilang susah karena terus terang sejak hamil aku agak ‘nervous’ karena: satu, usiaku sudah masa-masa rawan.. dua, di masa kehamilan kemarin agak sering terserang flu, batuk, bahkan asma.. tiga, dari mulai periksa sampai proses persalinan rencana di bidan. Tidak seperti dua kakaknya yang langsung ditangani oleh dokter di rumah sakit yang peralatannya lebih lengkap.

Tapi Alhamdulillah ‘ketakutanku’ semua tak terjadi dan terbayarkan saat proses persalinanku kali ini tergolong cepat, bisa normal tanpa alat bantu dan Alhamdulillah semua sesuai harapan.
Selama kehamilan ketiga ini, seperti kehamilan yang pertama dan kedua, tanpa rasa ngidam dan mual yang berlebih, Alhamdulillah berjalan lancar dan membahagiakan.

Yang berbeda adalah, dari awal kehamilan ketiga ini, aku sudah tidak bekerja kantoran lagi, kerjaanku yang sekarang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga tapi masih terus beraktivitas mengantar jemput anak-anakku sekolah dan rutin mengikuti pengajian, ikut kepanitiaan untuk seminar parenting dengan mengendarai motor sampai usia kehamilanku 8 bulan. Alhamdulillah selalu diberikan kemudahan dan kelancaran.

Apalagi saat diberikan kemudahan menjalankan ibadah puasa Ramadhan full, bisa khatam Al Qur’an, mengikuti I’tikaf di masjid At Tiin bersama anak-anak, taraweh dan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Terasa nikmat dan semangat saja menjalankannya, karena sudah lebih mengerti makna ibadah selama masa kehamilan. Sering memperdengarkan lantunan ayat suci kepada janin pada masa kehamilan juga akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak saat dilahirkan nanti. Insya Allah, aamiin. Mudah-mudahan berharap seperti itu, Yaa Rabb.

Detik-detik persalinan

Menurut perhitungan bidan, persalinan kemungkinan diawal-awal bulan September, yaitu sekitar tanggal 3 atau 4, bahkan bisa lebih cepat. Di akhir-akhir bulan Agustus, aku sudah mulai mengurangi aktivitasku, apalagi dengan mengendarai motor. Lebih banyak aktivitas di rumah saja dan mulai sering jalan-jalan pagi untuk mempermudah persalinan.

Sampai pada tanggal 4 September, yang bertepatan juga dengan tanggal kelahiran alm. Ayahandaku, tanda-tanda persalinan masih belum ada. Mulai ada rasa resah, gelisah sekaligus penasaran dan khawatir berat badan sang bayi akan terus membesar, sementara aku berharap sekali dapat melahirkan secara normal.

Pada tanggal 5 September 2013, saat suamiku juga libur kerja. Setelah sholat Isya, sekitar pukul 7.30 mulai terasa mules di perut, dan itu berlanjut semakin sering. Sekitar pukul 10 malam, aku ke kamar mandi, ternyata sudah keluar flek dan mules sudah 5 menit sekali. Kami putuskan untuk menelpon bidan dan pergi ke klinik pukul 10.30 berdua saja dengan suamiku. Setelah periksa dalam, ternyata sudah bukaan 5 dan sudah pecah air ketuban. Dan air ketubannya sudah berwarna hijau, berarti sang bayi sudah ‘bab’ di dalam perut, akhirnya masih menunggu bukaan penuh, dan pindah ke ruang persalinan. Sekitar pukul 11, sudah bukaan 8, selama menunggu bukaan penuh itulah mules di perut semakin hebat dan rasanya sudah tak tertahankan lagi saat mulai terasa ingin ‘bab’. Mulailah proses persalinan tiba, dengan sekuat tenaga aku mengejan dan sempat berhenti saat kepala bayi sudah keluar sedikit, beruntunglah suamiku selalu memberi dorongan semangat untukku, kata-katanya “Ayo, ma.. sedikit lagi, kepala bayinya sudah keluar, kasihan nanti dedenya. Ayo sekali lagi..!” dengan bantuan instruksi dari bidan juga akhirnya aku menghirup nafas panjang dan berusaha mengejan untuk mendorong sang bayi, akhirnya sang bayi keluar daaan.. Alhamdulillah langsung lega, apalagi saat diberitahu jenis kelaminnya laki-laki. Rasa syukur yang tak terhingga kami panjatkan, berulang kali kami mengucapkan “Alhamdulillah” dan “Subhanallah”. Terlahirlah sang bayi pada pukul 00.25 dan sudah memasuki hari Jum’at, tanggal 6 September 2013 / 30 syawal 1434 H. Berat Lahir: 3.6 kg dan Panjang: 52 cm.

Tak terasa di malam Jum’at aku berjuang hidup dan mati, dan pada hari Jum’at yang penuh berkah, aku dikaruniakan bayi laki-laki yang insya Allah soleh dan sukses dunia-akhirat. Aamiin.




Bersama kakak Filza dan Ayu Saffa





Sesuai namanya, kuberi nama ‘Muhammad Faeyza Nurcholis’ yang artinya Muhammad yang sukses berjaya untuk dunia dan akhiratnya, sedangkan Nurcholis dari nama papanya. Panggilannya Muhammad saja, untuk mengingatkanku agar selalu bersolawat dan mencintai Allah dan Rasulnya, nabi Muhammad melebihi apapun. Insya Allah.. Aamiin.

Muhammadku.. jagoan kecilku

Semoga saja doa orangtua untuk anaknya termasuk orang yang didoakan oleh malaikat. Aamiin.

No comments: