Love

Thursday, October 11, 2007

Saat Saffa Sakit

: Curhat untuk Saffa

Sudah lebih dari Sebulan ini aku sering dibuat panik jika menghadapi Saffa yang sedang sakit. Mulai dari awal Ramadhan kemarin Saffa pilek selama 2 hari, hidungnya berair terus. Dan aku tahu rasanya saat mulai mau flu atau pilek.. hidung berair terus alias meler, mata perih sedikit berair, tenggorokan kering dan haus terus, badan agak hangat dan sedikit lemas. Tapi anehnya aktifitas Saffa seperti biasanya.. masih lincah dan ceria. Kemudian mendadak pada hari ketiga, ‘pup’ Saffa ‘mencret’ dan hari itu berlangsung sampai 4 kali ‘pup’. Saffa terkena diare.
Hari keempat Saffa masih diare tapi pilek sudah mulai sembuh, hanya sesekali saja hidungnya berair. Hari kelima atau hari ketiga saat Saffa diare, kondisi Saffa mulai lemas. Aku masih terus pantau sambil terus diberikan cairan yang banyak, yaitu susu, air putih, dan pedialyte. Jangan sampai Saffa dehidrasi, karena Saffa juga tidak mau makan sama sekali. Beda kalo saat sehat, menyuapi Saffa adalah hal yang menyenangkan karena Saffa tidak pernah menolak makan, mudah sekali menyuapi Saffa.

Tapi aku tidak langsung membawa Saffa ke dokter, karena aku tahu tidak ada obat yang efektif untuk anak apalagi bayi. Terkadang memberikan obat pada anak secara berlebihan walaupun atas petunjuk dokter akan memberikan efek samping yang membahayakan. Dan penyakit Saffa adalah penyakit yang umum pada anak-anak. Itu yang menjadi peganganku saat ini… Tidak terpengaruh untuk memberikan obat yang belum tentu efektif untuk penyakitnya.

Berat badan Saffa saat ini drop, terlihat sekali lebih kurus dari biasanya, badannya juga lemas.

Duhh… ‘my sweety’ Saffa, kenapa kamu ‘nak?? Mama sedih kalau lihat Saffa jatuh sakit seperti ini, hilang semua keceriaan dan kelincahan Saffa. Cepat sembuh ya ‘nak.. Mama selalu berdoa agar Saffa sehat kembali seperti sedia kala. Jangan sakit lagi ya… Cinta.

Kalau sedang sakit begini biasanya Saffa jadi rewel, maunya di gendong terus. Dan kalau malam sering terbangun dan menangis kencang. Aku tahu pasti ada yang dirasa oleh Saffa. Tapi aku sadar ini bisa menjadi ujian kesabaran bagi aku. Melihat kondisi Saffa yang lemas begini, aku rela kurang tidur. Karena Saffa selalu minta digendong dan diayun-ayun. Tapi terkadang sebagai manusia biasa, aku juga sering khilaf dan tak sabaran dengan kebiasaan Saffa yang inginnya cepat digendong saat menangis.

Pernah suatu kali saat Saffa pilek dan hidungnya meler, tengah malam Saffa terbangun dan menangis kencang, aku pikir Saffa haus dan ingin menyusu. Sudah aku susuin masih nangis dan berontak-berontak, kemudian Papa buatkan susu formula, sudah diminum habis dan masih menangis juga, mungkin Saffa kepanasan sudah dipasang ac dan dikipasi masih juga berontak dan menangis kencang… Akhirnya aku gendong masih juga berontak, aku gemes sekali dan hilanglah kesabaranku saat itu. Tapi aku selalu menghindari mencubit atau memukul pada Saffa, sebagai gantinya aku malah menciuminya sambil gemes atau aku ayun-ayunkan. Setelah tangis Saffa mulai reda dan sudah tenang kembali baru aku ajak bicara supaya Saffa jangan nangis terus, aku juga selalu meminta maaf pada Saffa kalau aku terkadang bersikap berlebihan pada Saffa.

Bukan maksud mama menyakiti hati Saffa dan membuat Saffa tidak nyaman ya, ‘nak. Mama sungguh sayang sama Saffa, tapi mama tidak ingin tangisan Saffa menjadi ‘senjata’ untuk selalu digendong. Karena Saffa kan sudah semakin besar, kalau setiap nangis Saffa ingin digendong.. Mama juga tidak sanggup, apalagi dalam keadaan mengantuk.
Maafkan mama ya, sayang. Sikap dan sifat Saffa selalu membuat mama dan papa introspeksi diri, dan bukan tidak mungkin yang Saffa lakukan adalah cerminan atas sikap dan sifat mama dan papa juga. Terimakasih ya, Cinta… yang selalu mengajarkan mama dan papa bagaimana bersikap sabar dan bijaksana disaat kondisi apapun juga, yang mungkin masih jauh untuk bisa mama dan papa berikan untuk Saffa.


Ada yang terlupa untuk imunisasi Saffa. Pada usia 9 bulan, Saffa tidak sempat diimunisasi campak. Aku tidak tahu apa pengaruhnya nanti, mungkin Saffa tidak punya kekebalan untuk penyakit campak.
Tapi aku yakin, jika pola makan Saffa baik dan istirahat/ tidurnya cukup.. Insya Allah Saffa akan baik-baik saja.

Tetaplah menjadi Permata Hati mama yang baik dan menyenangkan, sayaang. Karena Saffa adalah anugerah terindah yang mama dan papa miliki. Semoga Saffa menjadi anak yang solehah, cerdas dan bertaqwa.
Cantik wajahmu begitu juga cantik hatimu. Mama bangga memiliki Saffa, anak mama yang pinter.
Semoga kelak Saffa bisa menjadi teladan dimanapun Saffa berada ya, ‘nak.
Cinta dan Sayang selalu tercurah untuk Saffa dari mama dan papa
.

Ely K.
04 Okt 2007

No comments: